Mengapa Nokia Mati?

Dalam prolog "Kuliah Iftitah" Institut Agama Islam (IAI) Al-Azhaar Lubuklinggau dengan tema "Implementasi Kampus Merdeka dalam Upaya Akselerasi Perguruan Tinggi di Era Digital" Dr. Fajri Ismail, M.Pd.I (Wakil Direktur Program Pascasarjana UIN Raden Fatah Palembang membahas dengan sangat gamblang dan jelas serta rinci mengapa HP Nokia, Kamera merek "Kodak" bisa gulung tikar dan kolaps.

Dengan gaya kocak dan retoris, beliau menjelaskan dengan contoh yang sangat mudah dipahami oleh mahasiswa peserta "Kuliah Iftitah" Tahun Akademik: 2021/2022. Beliau memulai prolognya dengan memberikan contoh HP Nokia, di mana pada tahun 80 sampai 90-an, HP tersebut benar-benar menjadi idola masyarakat dunia kala itu, namun sejak tahun 200-an ke atas, HP tersebut sudah tak lagi dipakai karena tergusur oleh Samsung, Aple dan yang lainnya.

Begitu juga, beliau memberikan contoh sebuah tostel yang bergerak "Kodak" yang juga sudah kolaps. Ketika mahasiswa ditanya tentang merek kamera "Kodak" mereka sama sekali tidak tahu, karena memang mereka belum lahir. Begitu juga bahwa merek tersebut eksis pada tahun 80 sampai dengan tahun 90-an.

Lebih lanjut beliau melanjutkan bahwa kolapsnya dua merek di atas karena disebabkan mereka terlambat melakukan inovasi. Atau dengan kata lain mereka gagal dalam melakukan akselerasi inovasi terhadap produk teknologi yang mereka ciptakan sehingga mereka kalah bersaing dengan produk-produk baru yang datang belakangan namun mereka dengan cepat bisa melakukan akselerasi percepatan dalam inovasi tehadap barang-barang yang mereka ciptakan.

Kemudian kedua contoh di atas, beliau tarik dalam konteks kehidupan kampus yang kalau sebuah kampus tidak bisa melakukan akselerasi percepatan dalam inovasi terhadap kemajuan teknologi dalam konteks 5.0, maka kampus dimaksud akan juga kolaps dan gulung tikar.

Untuk itu, di akhir prolog tersebut, beliau menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap IAI AL-AZHAAR LUBUKLINGGAU yang telah merespon dengan baik pemanfaatan teknologi digital dalam rangka mendekatkan diri dengan zamannya. Karena kalau tidak maka lembaga apapun akan kolaps dan gulung tikar.

Berbagi :