Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puisi Lembayung di Penghujung Senja Oleh Zuhri

Puisi Lembayung di Penghujung Senja Oleh Zuhri

Burung-burung bergerombol terbang
Untuk segera sampai di tempat peraduannya
Sebelum lembayung sirna ditelan malam
Setelah seharian bekerja
Menjalankan syariat
Sebagai kewajiban yang harus diperbuat.

Waktu ngaso pun tiba
Sambil merebahkan diri
Di atas pohon-pohon tinggi
Dalam hamparan bumi berpayungkan langit
Ketika pekat malam tak dapat ditolak.

Tasbih bergelantungan bersama kelelawar
Bergemma dalam syahdu
Membuyarkan mimpi dalam kelam
Ketika setitik cahaya terang bersinar
Sejauh mata memandang
Berputar mengelilingi Ars Ar-Rahman.

Tak ubahnya baris rapi Malaikat
Berjalan bergerombol menuju masjid
Menghadap Rabb Al-A'la
Ketika sayup-sayup
Adzan Magrib berkumandang.

Shalat jamaah Maghrib terlaksana
Sebagai manifestasi
Dari sebuah penghambaan hakiki
Yang dilakukan dengan takbir, rukuk dan sujud Sebagai bentuk penghambaan tertinggi
Yang dilakukan manusia
Dengan meletakkan kepala
Sama dengan tanah.

Itu artinya apa?
Bahwa malam memang tercipta
Bagi semua makhluk dan manusia
Tanpa melihat apa dan siapa
Kecuali untuk mengabdi.
Ketika siang terang benderang.
30 Syawal 1442 H.

Posting Komentar untuk "Puisi Lembayung di Penghujung Senja Oleh Zuhri"