Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ORANG TUA YANG HARUS SELALU DIHORMATI DAN RIDHANYA DIJAGA

Tentu semua kita sepakat dan setuju bahwa posisi orang tua adalah sangat fundamental dan penting setelah Allah dan Rasul-Nya. Artinya, bahwa orang tua menduduki posisi ketiga yang harus dihormati setelah Allah pada posisi pertama dan Rasulullah pada posisi kedua. Hal tersebut didasarkan kepada Hadis Rasulullah SAW. yang berbunyi, "Ridhallahi fi ridhal walidaini wasuhtullahi fi suhtil walidaini". HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim. (Keridhaan Allah bergantung kepada keridhaan kedua orang tua dan kemarahan Allah bergantung kepada kemarahan kedua orang tua).

Hadis di atas memberikan penjelasan kepada kita bahwa hendaklah seorang anak selalu berbakti kepada kedua orang tua dengan sebaik-baik bakti yang bisa diberikan sebagai bentuk penghormatan kepada mereka, hal itu disebabkan karena mereka telah merawat dan mendidik kita sejak dalam kandungan sampai usia dewasa. Allah SWT. sendiri melarang seorang anak berkata yang tidak sopan bahkan walau hanya dengan kata "uffin". Sedangkan "uffin" adalah mengatakan "ah" ketika kita disuruh orang tua -contohnya, apalagi kita sampai menghardik mereka, karena hal itu sangat dilarang.

ORANG TUA YANG HARUS SELALU DIHORMATI DAN RIDHANYA DIJAGA

Kemudian sekarang timbul pertanyaan, siapa saja orang tua kita? Secara garis besar ada dua macam orang tua, yaitu orang tua biologis dan orang tua spiritual. Orang tua biologis itu adalah orang tua yang telah melahirkan kita dan juga kedua orang tua yang anaknya kita ambil untuk menjadi istri kita, atau mertua. Sedangkan orang tua spiritual adalah orang tua yang telah mengajarkan kita untuk mengenal Allah dan Rasul-Nya lewat agama Islam yang hanif. Penjelasannya sebagai berikut:

Pertama, Bapak dan Ibu. Yaitu orang tua yang telah melahirkan kita ke dunia ini. Sebagaimana mafhum bahwa kedua orang tua kita (Bapak dan Ibu) mempunyai ansih yang sangat besar akan adanya kita ke dunia ini. Tanpa keduanya mustahil kita ada di dunia ini. Bahkan Allah SWT. dalam Alquran banyak sekali membahas tentang kewajiban seorang anak untuk berbakti kepada kedua orang tua. Hal itu disebabkan karena jasa-jasa keduanya yang tidak bisa dikonversi dengan apapun, apalagi jasa seorang Ibu.

Maka dari itu, Rasulullah SAW. bersabda ketika ditanya tentang siapa orang yang wajib dihormati pertama kali? Kemudian beliau mengatakan, "ummuka, ummuka, ummuka, tsummah abuka". Penyebutan Ibu tiga kali dalam Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah tersebut bukan berarti mengkerdilkan peran seorang Ayah, karena keduanya sama-sama penting dan sama-sama berjuang untuk merawat anak-anaknya. Ibnu Hajar Al-'Asqllani dalam Kitabnya "Fathul Bari" sebagaimana dikutip oleh Ibnu Battal mengatakan, karena umumnya seorang Ibu telah melewati tiga kesulitan dalam hidupnya, yaitu ketika mengandung, melahirkan dan menyusui (Republika. Co.id), di mana tiga kesulitan itu tidak dialami seorang Ayah.

Kedua, mertua, yaitu orang tua yang anaknya kita ambil untuk dijadikan istri. Secara leksikal, orang tua yang anaknya kita ambil untuk menjadi istri disebut dengan istilah mertua. Namun secara maknawi mereka juga adalah orang tua yang wajib dihormati sama dengan orang tua kandung yang telah melahirkan kita. Mengapa demikian? Karena mereka dengan rela hati meridhai dan memberikan anak gadis yang telah mereka rawat bertahun-bertahun untuk kita nikahi dan tinggal bersama kita. Itulah salah satu pengorbanan mereka yang luar biasa.

Ketiga, guru, yaitu orang tua spiritual yang dengan sukarela mendidik kita untuk mengenal Allah dan Rasulnya. Guru yang dimaksud disini adalah dari sejak RA/TK, MI/SD, MTs/, MA/SMA sampai perguruan tinggi. Mengapa para guru harus mendapatkan penghormatan sejajar dengan kedua orang tua di atas. Tentu karena peran urgen mereka dalam mendidik dan mengajari kita untuk mengenal Allah, Rasul dan Islam. Tanpa mereka rasanya kita akan tetap terbelenggu dalam gelapnya "jahiliyyah". Maka benarlah yang dikatakan Imam Ali bin Abi Thalib, "Ana 'abdun man 'allamani harfan" (Saya hamba bagi siapa yang telah mengajari Aku satu huruf). Imam Ali saja mengikrarkan dirinya sebagai hamba bagi yang telah mengajarinya walau satu huruf. Hal itu mengindikasikan bahwa guru mempunyai peran 
Lubuklinggau, 19/12/22/25 J. Awal 1444 H.

4 komentar untuk "ORANG TUA YANG HARUS SELALU DIHORMATI DAN RIDHANYA DIJAGA"

  1. Orang tua dan guru merupakan dua pihak yang berjasa dalam kehidupan kita. Orang tua telah merawat kita sejak masih dalam kandungan. Sementara itu, guru membimbing kita selama menuntut ilmu di sekolah. Inilah yang menjadi dasar alasan mengapa kita diwajibkan untuk menghormati orang tua dan guru.
    Baik orang tua dan guru sama-sama berupaya untuk menciptakan generasi yang pandai dan cerdas. Kewajiban untuk menghormati orang tua dan guru pun selalu ditekankan dalam kitab suci serta ajaran budi pekerti. , orang tua adalah guru pertama yang mengajari dan mendidik kita tentang banyak hal. Tugas tersebut didukung oleh kehadiran guru-guru berkualitas yang mengajari kita ketika memasuki usia sekolah. Sehingga sudah sepatutnya kita menghormati mereka.
    Tuhan Yang Maha Esa selalu memerintahkan umat manusia untuk saling menghormati dan berbuat baik pada sesama, khususnya pada orang tua dan guru. Dari perintah tersebut, kita diajarkan untuk berbakti pada mereka sampai kapan pun.
    Tanpa orang tua, kita tidak akan terlahir ke dunia dengan layak. Setelah dilahirkan ke dunia, orang tua merawat dan mendukung perkembangan kita di lingkungan rumah. Sedangkan guru berperan sebagai orang tua kedua di lingkungan sekolah yang bertanggung jawab memberikan ilmu yang tak terhingga nilainya.
    Rasa syukur atas usaha mereka perlu diwujudkan dengan cara menghormati dan berbakti. Karena, tanpa adanya keterlibatan mereka, hidup kita di dunia tidak akan terarah. Inilah salah satu alasan mengapa kita diwajibkan untuk menghormati orang tua dan guru.
    Setelah berumah tangga kita tak hanya menikahi pasangan namun juga ‘menikahi’ keluarga pasangan termasuk kedua orangtuanya. Apalagi dalam Agama Islam, kedudukan mertua sama dengan orangtua kita sendiri.
    Oleh karena itu menjalin hubungan yang baik dengan mertua adalah sebuah kewajiban bagi kita sebagai menantu. Tak hanya silahturahmi yang terjaga, sebaiknya kita juga mampu menyayangi mertua seperti kita menyayangi kedua orangtua.
    Orangtua dari suami atau istri kita adalah orangtua kita juga. Hal tersebut bersifat mutlak adanya. harus memperlakukan mertua dengan baik karena berjasa telah melahirkan dan merawat pasangan kita hingga dewasa.
    Panggilannya yang juga ‘mama’ ‘papa’ atau ‘ayah’ dan ‘ibu’ untuk mertua menandakan bahwa begitu kedua keluarga menyatu dalam sebuah ikatan pernikahan maka orangtua dari pasangan adalah orangtuamu juga begitu pun sebaliknya.
    Menghormati dan menghargai mertua tentu merupakan adab seorang menantu yang wajib dilakukan. Selain menghormatinya karena mereka adalah orang yang jauh lebih tua, tentu kita juga wajib menghormati dan menghargai mertua karena mereka telah hidup lama dan memiliki banyak pengalaman yang tidak kami punya.

    BalasHapus
  2. Kita sebagai anak jangan lah berbuat jahat kepada orang tua Sebab Orang tua kita Rela Mandi keringat demi membesarkan kita
    Taat Lah Kita Kepada Kedua orang tua Karena Surga Ada Di telapak kaki nya Dan ada Pula Hadits tentang ridho kepada orang tua diriwayatkan oleh HR. Tirmidzi yang berbunyi: "Ridho Allah itu tergantung ridho kedua orang tua dan murka Allah juga tergantung kepada murka kedua orangtua." (HR. Tirmidzi).

    BalasHapus