Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PUISI SEMERBAK HARUM TANAHMU

PUISI SEMERBAK HARUM TANAHMU

PUISI SEMERBAK HARUM TANAHMU

Aku kembali datang kala senja
Mencium tanah harummu
Menghirup udara segar tak terkontamidasi
Di tengah padatnya masyarakat Gegerkalong.
***
Senyum anak-anak kecil bergerombol
Didampingi kakak nan tulus lagi ceria
Sambil sesekali memeluk mereka
Dalam dekapan halus penuh makna
Sehabis mengaji ayat-ayat suci
Kala malam mulai datang merayap.
***
Malammu tampak sunyi dalam dada
Tak ada nafas gentayangan
Namun ramai bersama aktivitas
Dalam mengkaji kalam ilahi.
***
Jam 3 dini hari, suasana mulai ramai
Dengan tilawah dan sujud-sujud diri
Menegadahkan tangan dengan doa-doa
Yang terus terpanjat bersama sujud.
***
Jamaah terus berdatangan ke masjid
Dengan meletakkan sandal nan rapi
Berjajar dan menghadap ke depan
Sehingga tampak rapi sebagai ciri khas.
***
Shaf-shaf masjid mulai terisi
Dengan langsung melakukan qobliyah subuh
Disusul dengan lantunan Alquran
Di setiap pojok-pojok.
***
Shalat subuh berjamaah penuh kekhususan
Dengan Imam yang suaranya amat merdu
Menjadikan betah dalam tuma'ninah
Sembari memahami makna ayat-ayat.
***
Dilanjutkan dengan zikir-zikir penyejuk hati
Yang terus bergemma sampai menjelang fajar
Dari seluruh jamaah yang hadir
Berharap dengan penuh kerinduan
Kepada Rabb Semesta
Agar memaku bahagia fiddunya wal akhirah.

Tol Bandung Jakarta:
26/12/22/4 J. Akhir 1444 H.l

Posting Komentar untuk "PUISI SEMERBAK HARUM TANAHMU"