Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ISTIKAMAH MENJADI ORANG BAIK

ISTIKAMAH MENJADI ORANG BAIK
ISTIKAMAH MENJADI ORANG BAIK

Jangan pernah berperasaan dan berpikir untuk berhenti menjadi orang baik gara-gara sikap dan perilaku yang kita terima dari sesama manusia di sekitar kita. Mungkin karena jujur jabatan kita di kantor tidak pernah naik, malah kita dimutasi ke tempat lain, atau kita pernah memberikan hutang pada orang lain namun sampai sekarang tidak dibayar, ketika ditagih malah kita -yang memberi hutang- seperi yang punya hutang, dan mungkin masih banyak contoh lainnya.

Ketika kita mengalami hal-hal seperti itu, jangan pernah berpikir bahwa Allah tidak tahu dengan kebaikan kita, akan tetapi yakinlah bahwa hal itu semua adalah bagian dari skenario Allah untuk memastikan bahwa kita memang benar-benar orang baik sepanjang hayat, bahwa kita menjadi baik karena Allah SWT. bukan karena yang lainnya.

Bukankah Allah SWT. berfiman:

"Famai ya'mal mitsqola dzarratin khoiroi yaroh, wamai ya'mal mitsqola dzarratin syarrai yaroh". Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan sebesar zarah, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarah, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. (QS. Az-Zalzalah (99) : 7-8).

Untuk itu, jangan pernah ragu sedikitpun untuk menjadi orang baik dan terus berbuat baik. Karena kebaikan yang kita lakukan sekecil apapun akan ditulis dan dibalas di dunia terlebih lagi di akhirat kelak. Begitupun sebaliknya, jangan pernah sekalipun bermimpi menjadi orang yang tidak baik, karena perbuatan jahat sekecil apapun akan dibalas di dunia dan terlebih di akhirat kelak.

Teruslah menjadi baik dan berbuat baik, karena kebaikan yang kita semai, semua akan kembali kepada diri kita sendiri. Sebuah contoh, ketika kita mendoakan kebaikan orang lain hakikatnya kita mendoakan diri kita sendiri. Masihkah kita tidak yakin dengan janji Allah SWT. yang mengatakan: "In ahsantum ahsantum lianfusikum wain asa'tum falaha". (Jika kamu berbuat baik (hakikatnya) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat jahat (hakikatnya) kamu kejahatan itu akan kembali kepada dirimu sendiri (QS. Al-Isra (17) : 7).

Sebagai implementasi dari ayat di atas, orang-orang saleh setiap melihat orang lain ia selalu mendoakan kebaikan-kebaikan kepada orang-orang tersebut. Hal itu disebabkan karena setiap doa-doa yang ia panjatkan akan kembali kepadanya tanpa dikurangi sedikitpun. Sebuah contoh, Si A membuka lapak sandal di pasar kalangan pekanan, tetiba datang Si B yang juga membuka lapak sandal persis di sebelahnya. Bagi Si A, tidak usah sewot apalagi sedih, karena meskipun jualan sama tapi jatah riski tidak akan pernah tertular, maka yang harus dilakukan Si A adalah selalu mendoakan Si B agar jualannya lancar, sehat dan diberikan riski yang banyak dan berkah. Karena setiap doa yang Si A panjatkan hakikatnya akan kembali pada dirinya sendiri. Wallahu a'lam.

1 komentar untuk "ISTIKAMAH MENJADI ORANG BAIK"

  1. Istiqomah itu memang berat,
    terkadang kita sibuk mencari yang baik, tapi lupa untuk memperbaiki diri, kadang kita sibuk mencari yang sempurna tapi lupa kalau diri ini masih ad kurangnya.
    Kesempurnaan itu hanya milik Allah semata, (jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri) QS. Al isra : 7

    "Jadilah manusia yang baik dalam pandangan Allah. Jadilah manusia yang buruk dalam pandangan diri sendiri. Jadilah manusia yang biasa dalam pandangan orang lain."-Ali bin Abi Thalib

    BalasHapus