Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BERBAHASA ARAB YANG BENAR DAN FUSHA

Salah satu bahasa yang amat penting untuk dipelajari dan dikuasai adalah bahasa Arab. Hal tersebut disebabkan karena bahasa Arab adalah bahasa Alquran. Artinnya, bahwa bahasa Arab adalah bahasa dunia dan akhirat sekaligus. Dengan menguasai bahasa Arab kita bisa mendalami Alquran dan membaca buku-buku babon tentang Islam. Atau dengan bahasa sederhana, bahasa Arab bisa mengantarkan kita untuk menelaah buku-buku utama yang merupakan syarah dari Alquran yang dikarang oleh ulama-ulama terdahulu sebagai suplemen untuk memahami Islam itu sendiri.

BERBAHASA ARAB YANG BENAR DAN FUSHA


Ada kitab-kitab tafsir yang dikarang oleh para ulama pakar tafsir, ada kitab-kitab Hadis yang ditulis oleh ahli-ahli Hadis, ada fiqih, ada ilmu akhlak dan dan tasawuf, nahwu dan sorrof, usul fiqih dan lain sebagainya yang semuanya ditulis dalam bahasa Arab. Maka untuk itu. syarat untuk memahami buku-buku induk tersebut adalah dengan menguasai bahasa Arab dengan benar sebagaimana yang ada dalam Alquran atau fusha.

Bahasa Arab fusha adalah bahasa Arab yang sama persis sebagaimana yang terdapat dalam Alquran. Bahasa Arab fusha berbeda dengan bahasa Arab "ammiah" atau bahasa Arab pasaran. Sedangkan bahasa Arab pasaran adalah bahasa Arab yang dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh beberapa negara di Timur Tengah seperti; Mesir dan Arab Saudi yang berbeda dari Alquran.

Karena bahasa Arab biasanya hanya diajarkan di pesantren-pesantren, baik yang salaf mapun yang modern di Indonesia, maka pesantren yang besangkutan perlu secara konsisnten dan istikamah menerapkan bahasa Arab fusha dalam percakapan sehari-hari santri dengan selalu mengadakan program yang bernama "islahul akhto" atau perbaikan kesalahan-kesalahan umum dalam berbahasa Arab.

Hal itu penting dilakukan agar para santri tidak selamanya terjebak dalam istilah-istilah yang tidak baku di mana orang-orang Arab atau "annathiqiina bihaa" tidak pernah memakainya. Seperti istilah yang sering dipakai santri di pondok adalah kalimat "hakaza faqath taghdhab". Orang Arab tidak pernah menggunakan kalimat tersebut karena yang benar dari ungkapan tersebut adalah "alihadza tabqii?".

Maka disinilah letak pentingnya para Ustaz memberikan contoh yang baik dalam berbagasa Arab dengan para santri sebagaimana orang-orang Arab berbicara.

Lubuklinggau, 22/1/23/ 29 J. Akhir 1444 H.

Posting Komentar untuk "BERBAHASA ARAB YANG BENAR DAN FUSHA"