Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Warnai Hari-Harimu dengan Menulis

Tips Menulis ribuan paragraf dalam 1 minggu

Banyak orang yang mengatakan bahwa menulis itu susah, karena ia hanya dimiliki oleh orang-orang yang berbakat dan pinter. Pernyataan itu sama sekali tidak benar karena menulis merupakan keterampilan yang setiap orang bisa melakukannya. Tentu dengan catatan orang tersebut mau berusaha, berusaha dan berusaha agar bisa menulis.

Prof. Dr. Kuntowijoyo mengatakan bahwa rumus menulis hanya ada tiga, yaitu; menulis, menulis dan menulis. Hal senada juga diungkapkan Novelis terkenal asal Kota Lubuklinggau Mas Benny Arnas yang mengatakan bahwa untuk bisa menulis hanya  rumusnya hanya dua yaitu; menulis banyak dan banyak menulis.

Kalau ditelusuri, keterampilan para penulis terkenal Indonesia dan dunia didapatkan dengan cara otodidak, yaitu dengan rumus sebagaimana dijelaskan di atas. Tidak ada jaminan sarjana S1 atau bahkan S2 bisa menulis karena memang tidak ada kuliah yang dapat melahirkan seorang penulis. Memang akhir-akhir ini pada masa pandemi Covid-19 kelas menulis online menjamur di mana-mana yang menawarkan dalam jangka tertentu kita sudah bisa menulis.

Namun itu tidak menjamin seseorang yang mengikuti kelas menulis dalam jangka waktu tertentu langsung bisa menulis, kalau hanya mengikuti teorinya saja tanpa dibarengi dengan praktek langsung, yaitu dengan cara menulis, menulis dan menulis. Karena menulis adalah keterampilan yang kunci belajarnya dilakukan dengan cara praktek langsung.

Pepatah Arab mengatakan, "Jarrib Walahiz Takun 'Arifan" (coba dan perhatikan maka Engkau akan bisa). Artinya, bahwa dalam menulis kunci pertama dan utama adalah dengan cara praktek menulis langsung, sesekali kita bisa membaca teori-teori tentang bagaimana menulis yang baik yang ditulis oleh seorang penulis yang hal itu merupakan pengalamannya dalam menulis yang dituangkan dalam bentuk buku.

Untuk itu, salah satu cara agar kita bisa praktek menulis dengan mudah adalah dengan memaksimalkan media sosial yang ada untuk sebanyak-banyaknya kita gunakan sebagai alat dan wahana untuk menulis. Bisa FB -sebagainya yang saya lakukan, WA, atau yang lebih serius dengan mengunakan blog dan yang lebih serius lagi adalah website.

Apa yang bisa kita ditulis? Tulis apa saja dalam konteks positif. Bisa pengalaman sahari-hari, cara masak sesuatu, perjalanan, ibrah dan pelajaran, dan nasehat serta hikmah yang dituangkan lewat puisi, cerpen, opini bebas, essay dan lain sebagainya. Atau yang lebih serius bisa berbentuk review dan rensensi buku yang sudah habis kita baca.

Coba bayangkan, berapa tulisan yang bisa kita hasilkan kalau kita menulis setiap hari. Satu bulan berarti kita telah memiliki 30 tulisan. Seumpama tidak bisa menulis setiap hari, 2 hari sekali, berarti kita telah memiliki 15 tulisan. 15 × 12 berapa? 15 x 24 berapa? Dan seterusnya. Kalau kita konsisten menulis setiap hari, satu bulan sudah punya 1 buku, 2 bulan 2 buku, 3 bulan 3 buku, 4 bulan 4 buku, 5 bulan 5 buku dan seterusnya. Sungguh dahsyat.

Karena kita tidak pernah tahu nasib dari tulisan yang pernah kita tulis (Dr. Ngainun Naim). Maka dari itu, yuk warnai hati-hari kita dengan menulis, insya Allah banyak sekali manfaatnya. Keep spirit.

Posting Komentar untuk "Warnai Hari-Harimu dengan Menulis"