Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Urugensi Berfikir Sebelum Berkata dan Berbuat

Berpikir sebelum bertindak pribahasa bahasa arab

Ada pribahasa Arab yang berbunyi, "Fakkir Qobla An-Ta'zim" (berpikirlah sebelum bertindak). Pribahasa ini sangat familiar di kalangan santri dan alumni pondok pesantren. Kalimat di atas menjelaskan bahwa seyogiyanya sebelum kita melakukan tindakan apapun, baik dalam bentuk perkataan, perbuatan dan bahkan dalam bentuk tulisan harus selalu mengedepankan pikiran waras dan sehat. Artinya, bahwa orang yang mengedepankan pikiran sebelum melakukan sesuatu sebagaimana tersebut di atas, tidak akan pernah akan melakukan hal-hal yang tidak baik, apalagi sampai menyinggung orang lain dan masyarakat banyak.

Mungkin kita masih sangat ingat beberapa tahun yang lalu, ada seorang pemimpin rakyat yang dari mulutnya selalu keluar kata-kata yang tidak enak di dengar, bahkan terkesan jorok dan selalu menyinggung orang lain serta masyarakat banyak. Dari kejadian itu dapat dikatakan bahwa perkataan pemimpin tersebut sama sekali tidak melibatkan pikiran dalam perkataan yang diucapkan dan perbuatan yang cederung kasar. Namun anehnya, banyak orang yang masih membelanya waktu itu.

Tentu semua kita mafhum bahwa akal pikiran merupakan pembeda manusia dengan makhluk lainnya. Untuk itu, apa jadinya kalau apa yang kita katakan, lakukan dan tulis tidak mencerminkan pelibatan akal pikiran di dalamnya. Jangan sampai hal itu menggambarkan bahwa kita dalam melakukan ketiga hal tersebut atau dalam tindakan apapun, tanpa pelibatan akal pikiran di dalamnya.

Begitu juga dengan ungkapan yang mengatakan bahwa Bahasa Arab merupakan ciri teroris. Ungkapan tersebut sama sekali tidak meibatkan pikiran dan akal sama sekali. Bahkan ungkapan itu menjurus kepada fitnah yang menyesatkan, apalagi Indonesia merupakan negara mayoritas Islam yang di dalamnya banyak sekali pesantren dan mengajarkan Bahasa Arab dengan sangat dalam. Kok malah Bahasa Arab di katakan demikian?

Untuk itu, disinilah letak urgensi kita membaca dalam artian yang sangat luas. Membaca bisa diartikan melihat, mengamati atau observasi, wawancara, berdiskusi, berpikir, meneliti dan lain sebagainya. Karena dengan membaca kita akan bisa mengetahui segala hal yang mau  diketahui dengan baik. Dengan demikian kita tidak akan berbicara, bertindak dan menulis kecuali sesuai dengan ilmu yang kita miliki.

Inilah di antara rahasia mengapa dalam Alquran wahyu pertama yang diturunkan Allah SWT. adalah "Iqra". Sebenarnya ayat tersebut mengisyaratkan kita agar selalu membaca sebelum berkata, berbuat dan menulis atau bahkan dalam melalukan apa saja harus didahului dengan membaca. Dengan demikian apa yang akan kita bicarakan, lakukan dan tulis dasarnya adalah ilmu. Semoga.

Posting Komentar untuk "Urugensi Berfikir Sebelum Berkata dan Berbuat"