Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menjaga Ritme Ketaatan Kepada Allah Tetap Stabil

Menjaga Ritme Ketaatan Kepada Allah Tetap Stabil

Sungguh tidak mudah untuk menjaga ritme ketaatan kita kepada Allah SWT. tetap stabil di tengah-tengah gempuran maksiat yang membabi buta dari segala penjuru. Apalagi dalam konteks kekinian, di mana gadget sudah bagaikan nenek sihir, karena hampir bisa menjawab semua yang kita tanya dan kita mau.

Karena iman manusia berada pada kisaran "yazidu wayangkus" bertambah dan kadang berkurang. Tidak seperti iman para Malaikat yang "la yazidu wala yangkus" tidak bertambah dan tidak berkurang, apalagi seperti iman para Nabi dan Rasul yang selalu "yazidu wala yangkus" bertambah tapi tidak pernah berkurang.

Maka untuk itu, agar ritme ketaatan kita kepada Allah SWT. tetap stabil ada beberapa hal yang harus dilakukan:

Pertama, menjaga konsistensi keimanan kita dengan cara selalu meng-update keilmuwan kita yang berhubungan dengan pengetahuan agama. Disinilah letak pentingya kita untuk terus belajar dan mengaji dalam rangka menjaga dan mengawal ketaatan kita kepada Allah SWT. Karena guru adalah orang tua yang tentunya bisa terus mendoakan kita.

Kedua, mempunyai guru pembimbing. Guru sangat penting dalam ragka menjaga stabilitas ketaaatan kita kepada Allah SWT. Hal itu disebabkan karena seorang guru bisa membimbing dan memotivasi kita manakala berada pada titik nadir dalam hal taat kepada-Nya.

Ketiga, memilih lingkungan yang baik. Lingkungan sangat berpengaruh terhadap konsisten dan tidaknya taat kita kepada Allah SWT. Mana kala kita berada dalam lingkungan yang jarang ke masjid maka hal itu akan memberikan dampak dan pengaruh tehadap ritme ketaatan kita.

Keempat, memilih teman yang baik. Teman memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan seseorang. Teman yang dipilih seharusnya adalah teman yang bisa membawa kita untuk terus taat kepada Allah SWT. Bukan malah sebaliknya. Karena teman bisa membawa kita ke surga atau ke neraka, tergantung kita yang memilih.

Kelima, selalu minta pertolongan Allah SWT. Dengan cara selalu berdoa, "Ya Muqallibal Qulub Tsabbit Qulubaba 'Ala Dinika Watha'atika". Karena hanya Allah lah yang mempunyai otoritas untuk membolak-balikkan hati. Untuk itu, sebagai manusia yang dhaif, seyogiyanya kita selalu minta pertolongan-Nya agar selalu menjaga hati kita untuk tidak berpaling dari agama Islam dan istikamah dalam taat kepada-Nya sampai ajal menjemput kita. Semoga.

Posting Komentar untuk "Menjaga Ritme Ketaatan Kepada Allah Tetap Stabil"