Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

2 Kunci Kebahagiaan Dalam Kondisi Apapun

kunci kebahagian dunia dan akhirat

Seorang mukmin yang selalu bersyukur dan bersabar, oleh Rasulullah SAW. dikatagorikan sebagai orang yang ajaib. Mengapa demikian? Karena ia adalah manusia paling bahagia, hal itu disebabkan dalam keadaan bagaimanapun dan dalam kondisi apapun ia akan menerima keadaan itu. Dalam kondisi di mana ia mendapat nikmat, ia terus bersyukur dan tidak sombong, begitupun sebaliknya dalam keadaan mendapatkan musibah dan ujian ia selalu bersabar dan tidak tumbang.

Itulah sebabnya Rasulullah SAW. menyebut orang mukmin sebagaimana digambarkan di atas sebagai orang yang ajaib, karena ia bisa menjalani keadaan dan kondisi apapun dengan baik dan sukses dan hanya orang mukmin yang bisa menjalani keadaan tersebut dengan baik namun tidak yang lainnya. Artinya, seperti apapun terpuruknya seorang mukmin, tidak akan sampai menjadikan ia depresi apalagi sampai bunuh diri. Wal iyadzu billahi min zalik.

Namun untuk itu, ada syarat di mana syukur bisa terimplementasi dan terejawantahkan dengan baik, yaitu mana kala seorang mukmin selalu melihat ke bawah dalam urusan dunia dan melihat ke atas dalam urusan akhirat. Mengapa hal tersebut harus dilakukan? Karena melihat ke bawah dalam urusan dunia akan selalu bisa mengerem laju nafsu yang selalu diback up setan terkutuk.

Contohnya begini, Si A bersyukur dengan motor yang dimilikinya, karena ia melihat Si B tetangganya setiap hari hanya mengayuh sepeda. Si B pun bersyukur dengan sepeda yang dimilikinya, karena ia melihat Si C tetangganya setiap hari berjalan kaki ke kantor. Begitu pun Si C ia pun selalu bersyukur meskipun hanya berjalan kaki setiap hari ke kantor, karena ia memiliki tetangga Si D yang lumpuh bertahun-tahun dan tidak bisa berjalan.  Begitu juga dengan Si D yang lumpuh selalu bersyukur dengan kondisi dirinya yang lumpuh dengan tetap berusaha berikhtiar mencari obat, baik herbal maupun dengan datang ke dokter dan rumah sakit. Hal itu terjadi karena ia mempunyai tetangga yang meninggal dan tidak kembali lagi.

Begitupun dalam hal ibadah dan ilmu seorang mukmin harus selalu melihat ke atas. Mengapa demikian? Karena dengan melihat ke atas dalam urusan tersebut akan terjadi "istibak fil khoir" (kompetensi dalam kebaikan). Orang akan berlomba-lomba agar ibadahnya kepada Allah SWT. Bertambah baik dan baik. Namun untuk itu, jangan dibalik. Yaitu melihat ke atas dalam urusan dunia dan melihat ke bawah dalam urusan akhirat. Karena hal tersebut akan menyebabkan dan mempercepat kehancuran, baik individu maupun kelompok.

Yuk selaku bersyukur dalam keadaan apapun, insya Allah kita bahagia. Bukan nunggu kaya baru bersyukur. TERUSLAH BERSYUKUR DAN BERSABAR DALAM KONDISI APAPUN, KARENA KEDUANYA ADALAH KUNCI KEBAHAGIAAN.

1 komentar untuk " 2 Kunci Kebahagiaan Dalam Kondisi Apapun"

  1. Kebanyakan orang mungkin lupa akan nikmat yang telah Allah berikan kepadanya,padahal nikmat itu tidak selalu berbentuk harta benda.nikmat sehat,nikmat rezeki dan nikmat hidup yang telah Allah berikan secara gratis untuk kita.banyak orang yang lupa bersyukur ketika mendapatkan nikmat rezeki,terkadang lupa diri dan menyombongkan diri.begitu juga sebaliknya ketika Allah datangkan musibah kepadanya mereka mengeluh,menangis dan memberontak bahkan sampai bilang "salah apa aku hingga aku diberi cobaan seperti ini".begitulah manusia yang tamak akan merasa kurang akan nikmat yang telah Allah berikan.semoga kita menjadi orang yang bersyukur atas nikmat dan sabar akan ujian yang datang,yakin akan janji Allah setelah kesusahan ada kemudahan.kunci bahagia bukan harta benda buat apa punya banyak harta tapi batin tidak merasa aman dan damai.

    BalasHapus