Benalu Kehidupan

Sifat-sifat buruk atau yang juga kita kenal dengan istilah akhlak yang tidak baik atau mazmumah bukan hanya berdampak langsung dan tidak langsung pada retaknya dan carut marutnya tatanan sosial kemasyarakatan. Pelan namun pasti, tatanan sosial itu akan hancur berkeping-keping disebabkan oleh sikap buruk dari sebuah komunitas atau katakanlah masyarakat.

Salah satu contoh yang akhir-akhir ini dihembuskan dengan sangat kencang tentang sikap benci atau kebencian yang ditiupkan oleh kelompok tertentu secara masif dan terstruktur lewat media sosial baik FB, IG, Youtube dan lain sebagainya. Hal itu akan menjadi benalu dan energi negatif dalam tubuh masyarakat dan lambat laun akan mengikis serta menggerus sifat-sifat baik dalam kehidupan bermasyarakat. Seperti berkasih sayang terhadap sesama, murah hati terhadap siapapun, lemah lembut dan lain sebagainya.

Namun yang harus disadari oleh kita semua sesadar-sadarnya bahwa sifat-sifat buruk itu apabila ada dalam diri seseorang ia akan menjadi benalu atau energi negatif dalam tubuh orang tersebut dan akan tumbuh subur apabila tidak cepat diamputasi. Akibatnya, benalu itu akan menjadi bom waktu yang sangat mematikan dan siap membunuh kapan saja.

Sebuah contoh, kita mungkin sering melihat seseorang yang secara material berkecukupan alias kaya raya, mobil ada beberapa, hidup menurut kita enak karena dianggap berlebihan bukan hanya cukup. Tapi kemudian kita melihat sisi yang berbeda, umurnya masih 30-an tapi terlihat sudah umur 60 tahun, wajahnya kusut seperti tak pernah tersentuh air wudhu. Tentu banyak faktor yang menyebabkan hal itu terjadi. Tapi yahg pasti perlu dilihat dari sisi bagaimana sifat atau ketampanan hatinya sehinga mempengaruhi sikap dan tingkah laku nyata sehari-hari.

Pada sisi yang lain, kita juga sering melihat seseorang yang hidupnya pas-pasan secara ekonomi namum terlihat bahagia, wajahnya bersih dan bersinar sebagai pengaruh dari wudhu dan shalat yang dilakukan secara istikamah. Tata cara bermasyarakat dan bersosial sangat baik dan elegan karena dilakukan dengan ikhlas dan tanpa kepentingan apapun kecuali karena Allah semata.

Maka, menjadilah orang yang benar-benar baik dalam segala aspek; perasaan, sifat, pikiran, perkataan dan perbuatan atau sikap dan tingkah laku. Karena semua perbuatan baik yang kita lakukan akan kembali kepada diri kita sendiri, begitupun sebaliknya. Firman Allah SWT : "In Ahsantum Ahsantum Lianfusikum Wain Asa'tum Falaha" (jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat jahat hakikatnya kamu berbuat jahat pada diriku sendiri). (QS. Al-Isra' {17} : 7).

Yuk terus menjadi baik, meskipun besok langit akan runtuh!!! Semoga.