Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pelajaran Dari Aktivitas Menyapu

Pelajaran Dari Aktivitas Menyapu

Menyapu adalah aktivitas yang bisa dilakukan oleh setiap orang, baik anak-anak, remaja maupun dewasa, baik laki-laki maupun perempuan. Tapi memang dalam konteks kehidupan sehari-hari menyapu identik sebagai pekerjaan dan tugas perempuan terutama kaum ibu.

Menyapu sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Mengapa demikian? Karena tanpa aktivitas menyapu maka semua tempat di dunia ini akan menjadi kotor dipenuhi dengan sampah yang berserakan di mana-mana. Contohnya rumah, rumah minimal harus disapu satu kali dalam sehari untuk membersihkan kotoran yang ada di lantai, begitu juga dengan halaman, halaman apa saja, baik halaman rumah, halaman sekolah, halaman parkir, halaman madjid, mushalla dan lain sebagainya.

Sama halnya dengan manusia. Manusia yang asal katanya terampil dari akar kata nasiya-yansa tidak akan pernah luput dari alpa dan lupa dalam melakukan dosa, baik kecil maupun besar. Untuk itu, karena manusia tempatnya salah dan dosa maka manusia harus selalu membaca istighfar setiap hari -seperti aktivitas menyapu yang harus dilakukan setiap hari- untuk menghapus dosa-dosa yang dilakukan, baik sengaja maupun tidak. Dengan catatan kalau dosa itu berhubungan atau terkait dengan manusia, maka terlebih dahulu harus meminta maaf terhadap manusia yang bersangkutan baru kemudian beristighfar kepada Allah. Namun jika dosa itu berhubungan langsung dengan Allah maka langsung memohon ampun dengan membaca istighfar sebanyak-banyaknya kepada Allah SWT.

Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Rasulullah SAW -yang merupakan manusia maksum (bebas dari dosa)- bahkan melakukan istighfar 70 kali bahkan sampai 100 kali dalam sehari dan semalam. Bagaimana dengan kita yang berlumuran dosa?

Imam Al-Ghazali mengatakan, "La shaghirata ma'al istimral wa la kabirata ma'al istighfar" (Tidak ada dosa-dosa kecil yang dilalukan secara terus menerus, dan tidak ada dosa besar kalau diikuti dengan -penyesalan-dan istighfar). Ungkapan ini bermakna bahwa dosa-dosa kecil yang dilakukan secara terus-menerus ia akan menjadi dosa besar, begitu juga orang yang melakukan dosa-dosa besar namun setelah itu diikuti dengan penyesalan, istighfar dan tidak mengulanginya lagi, maka insya Allah dosa besar itu akan diampuni Allah SWT.

Begitulah pelajaran yang bisa kita petik dari aktivitas menyapu yang kira lakukan setiap hari. Yang seharusnya juga harus diimplementasikan dalam membaca istighfar kepada Allah SWT. Mudah-mudahan dengan istighfar yang kita lakukan dapat menghapus dosa-dosa kita, baik besar maupun kecil. Amin.

Posting Komentar untuk "Pelajaran Dari Aktivitas Menyapu"