Santri Itu Manusia Langka
Saya kira judul di atas tidak berlebihan. Mengapa demikian? Karena santri bisa menjadi dan berperan dalam berbagai macam aspek dan lapangan kehidupan. Menjadi apa saja -dalam konteks positif- dalam kerangka pengabdian dan dalam koridor pengejawantahan dari Hadis Rasulullah SAW. yaitu : " Khoirun Nas Ahsanuhum Khuluqan wa Anfa'uhum Linnas" (Sebaik-baik manusia adalah yang paling baik akhlaknya dan paling bermanfaat bagi manusia). Bagi seorang santri tidak penting berada dimana, tapi yang paling urgen adalah bagaimana ia bisa memberikan kontribusi bagi masyarakat sebanyak yang ia mampu.
Kalau kita coba flesback ke belakang sebelum Indonesia merdeka, santri adalah satu elemen penting pejuang kemerdekaan yang perannya dalam merebut kemerdekaan tidak bisa ditinggalkan. Santri merupakan salah satu unsur penyanggah kemerdekaan yang bekerja sama dengan tentara dan unsur lainnnya yang dengan gigih berhasil merebut kemerdekaan. Banyak para syuhada dan pejuang dari santri yang kemudian gugur dalam merebut kemerdekaan. Dan salah satu keputusan penting yang pernah dibuat oleh santri adalah "Resolusi Jihad" yang digelorakan oleh KH. Hasyim Asy'ari. Sehingga dari resolusi itu umat Islam bergerak untuk melawan penjajah dan mempertahankan bangsa dari kolonialisme sampai darah penghabisan.
Dalam konteks mengisi kemerdekaan, yang dimulai sejak masa-masa awal kemerdekaan atau "Orde Lama", santri berperan dalam segala lini dan aspek dari sejak menjadi juru runding -dalam kerangka diplomat- menjadi menteri, menjadi panglima perang dan berbagai peran penting yang dilakukan oleh santri sebagai bagian tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Maka kemudian menjadi aneh dan lucu kalau ada pihak-pihak tertentu yang berusaha mau menghilangkan peran santri dalam kerangka bangunan kemerdekaan RI.
Dalam konteks pasca "Orde Lama" peran santri dalam mengisi kemerdekaan semakin beragam dan bervariasi meskipun agak terkebiri, terutama pada masa "Orde Baru". Tapi setelah kran "Reformasi" jebol, peran santri semakin menanjak dan melebar. Dari sejak menjadi presiden, ketua-ketua partai, ketua-ketua lembaga negara, dalam hal ini Ketua MPR, Ketua DPR, Panglima TNI dan masih banyak peran yang dimainkan santri waktu itu.
***
Dalam konteks yang paling aktual, santri mulai merambah dalam berbagai aspek dalam lapangan kehidupan yang sangat luas. Santri masuk dan menjadi urat nadi bangsa ini yang amat sangat penting perannya dalam menjadikan kehidupan seimbang antara dunia dan akhirat. Santri mulai mewarnai perpolitikan Indonesia setelah wapres Republik Indonesia adalah seorang santri. Hal tesebut dibuktikan dengan terpilihnya beberapa Kyai dan Ustaz menjadi kepala daerah, baik gubernur, bupati dan wali kota di berbagai pelosok tanah air dan banyaknya santri yang menjadi anggota dewan, baik pusat maupun daerah.
Namun untuk itu, santri tidak serta merta meninggalkan peran utamanya sebagai "moral fost" yang tetap memberikan kesejukan dan menjadi suri tauladan serta contoh yang baik apapun peran mereka yang diemban sekarang. Karena hal itu merupakan bagian yang terus melekat dan terus ada pada "sun" dan " tree". Semoga.
Selamat Hari Santri Nasional 22 Oktober 2021. Sekali santri seumur hidup tetap santri.
Di mana nyamuk mulai koor.10 Rabi'ul Awal 1443 H.
Posting Komentar untuk "Santri Itu Manusia Langka"