Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PENDIDIKAN AGAMA ADALAH PENDIDIKAN UTAMA SEJAK BALITA

PENDIDIKAN AGAMA ADALAH PENDIDIKAN UTAMA SEJAK BALITA

Sore sampai malam tanggal 4 Juli 2022, alhamdulillah, saya bisa bersilaturrahim dengan Ust. CDR. H. Artiyanto, Lc., MA, Ust. Yudi, M.Pd., dan Ustazah. Emayana, S.Pd. di Perumahan Al-Madani Jogoboyo Lubuklinggau. Dalam ngobrol santai dengan beliau, Ust. Artiyanto banyak bercerita tentang bagaimana perjuangan beliau dengan kawan-kawan Ustaz yang ada di perumahan tersebut untuk menghidupkan TPA di Masjid Ar-Rafii, masjid yang ada di komplek perumahan tersebut.

Seorang calon doktor rela mengajar anak-anak kecil untuk mengaji "Iqro". Hal itu didasari oleh pengetahuan beliau yang dalam tentang agama. Karena memang beliau adalah alumni Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, terus melanjutkan S1 di Universitas Al-Azhaar University Cairo Mesir dan S2 di Universitas Omdurmen Sudan. Beliau sekarang sedang menyelesaikan S3 di UIN Ar-Raniry Aceh. Dari hasil bincang-bincang degannya, sampai pada kesimpulan bahwa pendidikan agama harus ditanamkan kepada anak sejak usia dini, apalagi di tengah-tengah gempuran gadget yang luar biasa.

Bahkan dalam beberapa perbincangan dengan beberapa kawan, saya sering berkelakar dengan mengatakan bahwa orang tua anak-anak masa kini adalah tiga, Ibu, Bapak dan gadget. Artinya, bahwa orang tua anak-anak masa kini yang ketiga disamping Ibu dan Bapaknya adalah gadget. Mengapa gadge? Karena tingkat intensitas pergaulan mereka dengan gadget tersebut yang sangat banyak menyebabkan gadget menjadi orang tua ketiga dari anak-anak masa kini.

Maka untuk itu, pendidikan agama sejak usia dini menjadi solusi yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Yang pada satu sisi dalam rangka memberikan pemahaman agama kepada mereka sejak awal untuk mengahdapi tantangan globalisasi yang luar biasa dahsyat, dan pada sisi yang lain tentu untuk mengurangi intensitas mereka dalam bergaul dengan gadget sehingga nampak negatifnya dapat diminimalisir.

Maka tidak salah, kalau kemudian Imam Hujjatul Islam Al-Ghazali mengatakan bahwa pendidikan agama wajib diberikan kepada anak. Artinya, bahwa pendidikan agama wajib diberikan kepada setiap anak-anak muslim sejak dini sebagai bekal kelak ketika mereka sudah dewasa, apapun pekerjaan dan profesi nantinya yang akan mereka geluti. Mau jadi guru kah, penguasaha kah, polisi kah, tentara kah, hakim kah, dan lain sebagainya. Kalau pendidikan agama sudah mendarah danging dalam sikap dan tingkah laku yang mengakar dalam diri, maka jadi apapun mereka nantinya akan menjadi orang yang berguna dan bermanfaat. Baik dalam konteks vertikal atau ketuhanan mapun dalam konteks horizontal atau kemanuasian.

Maka disinilah pentinnya kita semua, yang memahami dan mempunyai pemahaman tentang agama Islam untuk mengajarkannya di manapun kita berada, termasuk dalam skala yang mungkin dalam pandangan kita sangat kecil, seperti mengajar "Iqra" di langgar atau mushalla dalam rangka untuk ikut mencerdaskan kehidupan beragama masyarakat, terutama untuk membina generasi penerus yang akan datang sebagaimana yang dilakukan oleh Ust. CDR. H. Artiyanto, Lc., MA. dan kawan-kawan Karena begitu besarnya tantangan globalisasi ke depan.

Ditulis secara "Ngemil" dari pagi jam 07.00 sampai jam 11.16 
Lubuklinggau, 5/7/22/5 Dzul-Hijjah 1443 H.

Posting Komentar untuk "PENDIDIKAN AGAMA ADALAH PENDIDIKAN UTAMA SEJAK BALITA"