Kita Terlahir Sebagai Juara
Sperma yang keluar dan berlomba-lomba untuk bisa sampai pada indung telur jumlahnya bukan hanya jutaan tapi bahkan milyaran. Mereka laksana para atlit yang sedang berlomba dan melakukan sebuah kompetisi untuk bisa menembus final atau indung telur. Dan dalam perjalanan final atau indung telur dimaksud banyak sekali halangan dan rintangan sebelum benar-benar sampai di sana. Bahkan dari milyaran sperma dimaksud hanya ada satu yang sampai finish dan menjadi juaranya, itulah kita.
Artinya, bahwa mental juara sudah ada dalam diri kita dimulai dari sejak bagaimana proses pertemuan sperma dengan indung telur, dimana dari milyaran yang ada hanya kita satu-satunya yang berhasil menembus indung telur dimaksud setelah berhasil melewati onak dan duri yang tidak ringan. Hal itu juga mengindikasikan bahwa kita terlahir sebagai orang yang telah berhasil melewati latihan paling awal sebagai juara sebelum nantinya benar-benar terlahir ke dunia yang fana dan penuh cobaan ini.
Begitu juga bahwa Allah SWT. Sudah melatih kita dengan berbagai rintangan, menghadapi onak dan duri sejak fase paling pertama yaitu ketika sperma berusaha untuk menemukan indung telur sebagai cikal bakal dan embrio dari adanya kita nantinya.
Maka kemudian pertanyaannya adalah mengapa dalam konteks kehidupan nyata sehari-hari kita mudah menyerah dan bahkan kadang sampai putus asa menghadapi pahit getirnya kenyataan hidup yang menimpa kita? Padahal kita sudah dibekali Allah SWT. dengan mental juara sejak awal mula penciptaan kita?
Tentu untuk menjawab pertanyaan di atas perlu analisa mendalam dan akurat. Tujuannya jelas, yaitu untuk memetakan permasalahan tersebut secara riil dan terperinci. Tapi yang pasti dari berbagai hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli tentang terjadinya tindakan menyimpang yang dilakukan oleh seseorang penyebabnya mengerucut pada kosongnya si individu dimaksud terhadap penguasaan keilmuan dan praktek agama. Sehingga ketika si individu itu mengalami sebuah fase yang sulit dalam hidupnya, ia dengan mudahnya mengambil tindakan yang nota bene dilarang oleh agama apapun, seperti melakukan bunuh diri, minum obat-obatan terlarang dan lain sebagainya.
Maka disinilah pentingnya menyelaraskan mental juara yang sudah ada dan tertanam dalam diri kita dengan pemahaman agama yang benar yaitu Islam yang rahmatan lil alamien. Amin...
Posting Komentar untuk "Kita Terlahir Sebagai Juara"