Akhlak Perspektif Ibnu Maskawaih
Dalam mendefinisikan akhlak Ibnu Maskawaih berkata :
الخلق حال للنفس داعية لها إلى أفعالها من غير فكر ولا رؤية ولا رؤية
“Akhlak adalah kondisi bagi jiwa yang mengajak segala perbuatan kepadanya dengan tanpa dipikirkan, dan tanpa ditimbang-timbang.”
Dari pengertian secara termilogis atau istilah di atas tampak bahwa akhlak merupakan kondisi stabil jiwa seseorang yang darinya timbul atau lahir sebuah perbuatan atau sikap yang tanpa melalui proses ditimbang -untung dan rugi- dalam rangka membantu sesama manusia. Jadi artinya, dalam perspektif Ibnu Maskawaih akhlak itu adalah sikap yang otomatis atau automaticly done without any consideration.
Contoh yang amat masyhur dan bertebaran di FB, youtube dan media sosial lainnya adalah kisah sebuah bis yang berhenti untuk menaikkan seorang penumpang, ternyata yang baru masuk ke dalam bis adalah seorang ibu berumur kurang lebih 35 tahun dan sedang hamil tua, semehtara kursi bis semuanya sudah penuh terisi. Semua penumpang di bis itu hanya diam seribu bahasa tak ada yang bergerak melihat ibu itu. Tiba-tiba dati arah belakang berdirilah seorang pemuda yang mempersilahkan si ibu tadi untuk duduk menggantikan kursinya dan kemudian ia berdiri di tempat si ibu tadi.
Apa yang dilakukan oleh pemuda dalam cerita di atas itulah akhlak, karena akhlak adalah sikap yang lahir dari dalam jiwa tanpa melalui proses pertimbangan dan berpikir terlebih dahulu. Artinya, ia otomatis tanpa memikirkan untung atau rugi.
Contoh lain, ketika di sebuah jalan raya kita melihat seorang nenek tua yang mau menyeberang, maka langkah yang harus kita ambil adalah pegang tangannya untuk mengantarkan si nenek tadi untuk menyeberang setelah wira-wiri mobil kanan kiri sepi. Itulah akhlak.
Maka untuk sampai pada makna akhlak sebagaimana disampaikan Ibnu Maskawaih di atas diperlukan latihan yang terus menerus dan istikamah agar kita benar-benar sampai kepada maqam tersebut. Tentunya dengan cara membiasakan dua "L" yaitu "Lakukan" dan "Lupakan". Mudah-mudahan dengan membiasakan dua "L" tersebut kita benar-benar sampai pada maqam itu. Amin..
Sebelum ke peraduan.28 Shafar 1443 H.
Posting Komentar untuk "Akhlak Perspektif Ibnu Maskawaih"