Mengapa Kita Diuji
Kalaulah tujuan dalam ujian madrasah, sekolah dan perguruan tinggi adalah dalam rangka evaluasi, naik kelas atau tingkat dan untuk mengetahui seberapa jauh penguasaan seorang murid atau mahasiswa terhadap mata pelajaran atau mata kuliah yang telah diberikan selama kurang lebih satu semester, demikian juga dengan ujian dalam konteks kehidupan ini, namun ujian kehidupan tidak kenal UTS atau UAS, tapi ia terlaksana sesuai dengan apa-apa yang sudah tertulis di "Lauhul Mahfudz" di mana setiap orang sudah tercatat kapan bahagia dan sengasaranya, sehat dan sakitnya dan lain sebagainya.
Ada tiga tujuan mengapa kita diuji oleh Allah SWT. Tapi dengan catatan bahwa tujuan itu harus berbanding lurus dengan penerimaan dan kesabaran kita dengan ujian yang diberikan Allah SWT. kepada kita, maka insya Allah kita akan mendapatkan tiga tujuan tersebut dari Allah SWT.
Pertama, ujian diberikan kepada kita sebagai wasilah Allah SWT. untuk menghapuskan dosa-dosa kita yang telah lalu. Artinya, bahwa ujian yang diberikan Allah SWT. kepada kita adalah salah satu cara Allah untuk menghapuskan dosa-dosa kita. Sebagaimana kita mafhum, bahwa tidak ada satupun manusia yang tidak berbuat salah dan dosa, maka banyak cara agar kita bersih kembali dari dosa-dosa yang pernah kita lakukan, di antaranya adalah istighfar dan begitu juga ketika kita diuji Allah SWT. Dengan syarat bahwa kita "Nerimo" dan sabar dengan ujian yang ditimpakan Allah SWT. kepada kita, dengan begitu insya Allah dosa-dosa kita yang telah lalu akan dihapuskan oleh Allah SWT.
Kedua, Allah SWT. ingin memberikan pahaha kepada kita. Artinya, bahwa ketika kita diuji dengan apapun dan kita "Nerimo" disertai sabar dalam menjalankannya, maka sesungguhnya ada pahaha besar yang sudah menanti yang disiapkan Allah bagi orang-orang yang beriman dan sabar ketika diuji.
Ketiga, dengan ujian Allah SWT. ingin mengangkat derajat kita. Artinya, bahwa ujian yang Allah berikan kepada kita dan kita terima dengan sabar dengan tetap taqarrub kepada Allah SWT. dan tanpa ada unsur komplain di dalamnya sebagaimana ujian di lembaga pendidikan, maka insya Allah derajat kita akan diangkat lebih tinggi, baik di mata manusia terlebih di dalam pandangan Allah SWT.
Maka benarkah firman Allah SWT. "Wabasyiris Shabirin" (Berikanlah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar). Semoga kita termasuk hamba-hamba-Nya yang sabar. Amin.
Posting Komentar untuk "Mengapa Kita Diuji"