Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PUISI KETIKA JIWA DISELIMUTI RINDU

PUISI KETIKA JIWA DISELIMUTI RINDU

Memang, ketika rindu menyapa 

Tak ada kata sepadan merangkai makna

Menggambarkan rindu itu dalam kata

Bagaimana melukis rindu dalam dada?


Tak mungkin rindu diungkap

Karena ia adalah serpihan zarrah tak terbaca 

Dari Sang Pemilik rindu itu

Ketika aliran darah dalam jiwa

Berbisik La Ilaha Illa Allah

Bermetamorfosa menjadi Allah, Allah, Allah


Lalu mengalir memompa hati 

Hu.....Hu.....Hu.....Hu.....Hu.....

Saat itu Engkau menjadi tiada 

Karena Engkau hanya wujud dari Yang Ada.


Menjelma menjadi rindu tak terbatas 

Mengitari alam semesta, cosmos dan galaksi 

Menyadarkan ketiadaan dalam makna

Dengan ibadah dan pengabdian suci.


Disertai perasaan berbunga 

Mengalir dalam ungkapan pitutur dan data

Terpantri dalam sikap nyata 

Mengambarkan keangungan Sang Pencipta.


Sampai suatu saat 

Bertemu dengan Rabb 

Dalam dekapan penuh rindu 

Yang terus terbawa bersama waktu.


Ini hanya kata-kata tak punya nyawa 

Tertulis mengikuti ungkapan jiwa

Yang terus berebut untuk menggemma

Walau tak ada denyut dalam samudra.

Posting Komentar untuk " PUISI KETIKA JIWA DISELIMUTI RINDU"