Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

URGENSI MENATA PARADIGMA

URGENSI MENATA PARADIGMA

Suatu hari Dr. Ahmad mengajar Mahasantri Bahasa Arab, sebagai salah satu mata kuliah kepondokan yang wajib diambil oleh mereka. Di tengah-tengah berlangsungnya proses kegiatan belajar mengajar -yang pada waktu itu fokus dalam mengerjakan tamrin atau latihan- salah satu Mahasantri angkat tangan dan bertanya, "Ustadz, afwan saya belum paham". Mendengar pertanyaan itu, kemudian Dr. Ahmad mengulangi lagi menjelaskan dari awal, kemudian ia bertanya kepada Mahasantri yang bertanya, "Fahimta ya akhi?". "Fahimtu ya Ustadz". Jawabnya. Mendengar jawaban itu Dr. Ahmad kemudian menyuruh seluruh Mahasantri untuk membuat satu contoh Kalimat dalam Bahasa Arab sebagaimana tertulis di papan.

Setelah ditunggu beberapa menit kemudian, tidak seorangpun yang mengumpulkan tugas tersebut. Kemudian Dr. Ahmad bertanya kepada seluruh Mahasantri, "Man intaha minal 'amal?". Tak seorangpun mengacungkan tangan, setelah menunggu beberapa menit tetiba ada salah seorang Mahasantri putri mengacungkan tangan dan berkata, "Ustadz, afwan, nahnu lam nafham". Mendengar pernyataan itu Dr. Ahmad balik bertanya, "Kok nahnu, kan Anti yang bertanya?". "Afwan Ustadz, tadi saya sudah bertanya kepada semua kawan saya dan satupun belum ada yang bisa membuat Kalimat". Jawabnya. Akhirnya, Dr. Ahmad bertanya kepada semua Mahasantri yang kurang lebih berjumlah 25 orang dengan mengatakan, "Coba sekarang, sampaikan dengan jujur, apa masalahnya kok tidak ada satupun yang bisa membuat satu contoh kalimat dalam bahasa Arab seperti yang tertulis di papan". Salah satu Mahasantri putri mengangkat tangan dan berkata, "Sulit Ustadz". Mendengar jawaban mengejutkan dari salah satu Mahasantri putri itu, Dr. Ahmad berkata, "Ok, sekarang saya sudah mendapatkan jawaban mengapa kalian kesulitan dalam belajar Bahasa Arab, yaitu berangkat dari paradigma yang salah".

Ada satu hal pokok dan sangat penting yang bisa kita ambil dari cerita di atas, yaitu kesalahan dalam menata paradigma. Apa itu paradigma? Paradigma merupakan istilah yang identik dengan filsafat ilmu pengetahuan, sedangkan tokoh yang mengembangkannya bernama Thomas S. Khun dalam bukunya yang berjudul, "The Structure of Scientific Resolution ". Sedangkan arti paradigma merupakan model atau cara pandang terhadap sesuatu. Artinya, bahwa cara pandang kita terhadap sesuatu akan sangat berpengaruh terhadap bagaimana kita dan seluruh anggota tubuh kita nantinya memperlakukan sesuatu itu.

Karena salah dalam memandang sesuatu sebagaimana cerita di atas yang memandang Bahasa Arab sebagai MK yang sulit untuk dipelajari, akhirnya semua anggota tubuh, dari sejak perasaan, pikiran, sikap dan tingkah laku menggambarkan bahwa MK. Bahasa Arab itu sulit. Dengan begitu, karena paradigmanya sudah salah. Maka seluruh badan sama sekali tidak welcome ketika kita belajar MK. Bahasa Arab.

Akan lain ceritanya, kalau paradigmanya benar dan tepat. Seperti, "Saya bisa belajar Bahasa Arab dengang mudah", insya Allah dalam proses mempelajarinya kita akan mengalami kemudahan. Karena semua yang kita alami hakikatnya adalah visualisasi dari semua paradigma yang ada dalam pikiran kita. Yuk perbaiki paradigma berpikir kita untuk kehidupan lebih baik.

Posting Komentar untuk "URGENSI MENATA PARADIGMA"