Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

TIDAK USAH KHAWATIR DENGAN RISKI KITA KARENA ALLAH YANG JAMIN. TUGAS KITA ADALAH BERUSAHA MAKSIMAL II

TIDAK USAH KHAWATIR DENGAN RISKI KITA KARENA ALLAH YANG JAMIN. TUGAS KITA ADALAH BERUSAHA MAKSIMAL II

Jum'at pekan lalu, Ahmad bersama keluarga jalan-jalan untuk mengisi liburan semester ganjil tahun 2021. Tempat wisata yang menjadi tujuan pertama adalah Danau Aur di Kecamatan Sumber Harta. Memasuki Kecamatan Tugu Mulyo, sopir mobil yang ditumpangi Ahmad, Mas Agus berguman padanya, "Pak, kita mau ke Danau Aur kan?". "Ia". Jawab Ahmad pendek. "Kalau dak salah masuk ke situ harus pakai kartu vaksin Pak". Jawab Mas Agus lagi. "Waduh, saya tidak bawa kartu vaksin, mau balik sudah jauh juga. Mas Agus dengar dari siapa?". Ujar Ahmad lagi. "Kemaren ada kawan saya sesama sopir memberi tahu saya Pak. Atau biar lebih jelas Pak. Ahmad bisa menghubungi kawan di sekitar sini".  Jawab Mas Agus lagi.

Ahmad mulai berpikir dan mencari tahu siapa kawan di sekitar Kecamatan Tugu Mulyo dan sekitarnya yang bisa dihubungi. Akhirnya, setelah melihat nama-nama di WA tertujulah pada nama UAS T. Bangun Sari. Setelah dihubungi ternyata UAS juga tidak tahu. Tapi ia berjanji untuk bertanya pada kawannya yang ada di Sumber Harta dan kalau sudah dapat nanti akan menghubungi Ahmad.

Mobil berwarna putih yang ditumpangi Ahmad dan keluarga terus melaju menyisir pinggiran persawahan yang menghijau sepanjang mata memandang. Di kejauhan tampak bukit botak yang dengan gagak berdiri di pinggiran sawah-sawah Merasi. Nun jauh di sana Bukit Barisan tampak samar-samar. Sementara Matahari masih enggan menampakkan diri karena kabut tebal yang cenderung hitam menyelimuti lagit-lagit Merasi dan sekitarnya meskipun jam telah menunjukkan pukul 09.00.

Tetiba UAS memangil lewat WA, "Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Pak. Ahmad". "Waalaikumussalam., Warahmatullahi Wabarakatuh". Ahmad menjawab salam UAS. "Setelah saya tanya kawan saya tadi, masuk ke Danau Aur harus menunjukkan kartu vaksin. Sekarang Pak. Ahmad di mana?". Jawab UAS lagi. "Sekarang saya sudah memasuki Kecamatan Sukakarya, rencananya mau ke Danau Aur, tapi karena saya lupa bawa kartu vaksin renana mau cari tempat wisara lain". Jawab Ahmad panjang lebar. "Dak usah balik Pak, mampir ke tempat saya saja".  pinta UAS. Akhirnya Ahmad meminta sopir Mas Agus untuk terus ke depan menelusuri jalan Kecamatan Sukakarya dan setelah ada rumah sakit belok kanan menuju tempat UAS.

Setelah sampai di tempat UAS, Ahmad bercerita banyak tentang perjalanan mengisi liburan kali ini yang merupakan janji tahunan kepada anak-anaknya untuk mengisi liburan setiap semester. Setelah ngobrol sana-sini dan di kejauhan terdengar masjid-masjid mulai memutar murattal sebagai tanda bahwa waktu shalat Jum'at akan segera tiba. Ahmaf pamit ke UAS untuk melanjutkan perjalanan dengan terlebih dahulu shalat Jum'at. "Ini ada beras sedikit tolong dibawa". Pinta UAS. "Waduh, merepotkan Ustaz". "Tidak, setiap musim panin petani di sekitar sini memberikan saya jatah beras. Jadi, setiap bulan saya tidak perlu beli beras, dan di dalam masih banyak. Jawab UAS. "Toyyib, syukron ustaz, wajazakallahu khoirol jaza". Guman Ahmad sambil menaiki mobil.

Kisah di atas memberikan pelajaran bahwa kita tidak pernah tahu di mana riski kita berada, Namum yakinlah bahwa riski sangat tahu di mana kita berada. Allah akan mengantarkan riski itu sampai kepada kita dengan cara yang tidak pernah terpikirkan oleh akal. Untuk itu, yang perlu kita lakulan adalah terus berusaha maksimal mencari riski yang halal sembari terus memperbaiki pengabdian kita kepada Allah SWT. 

Kala rintik-rintik membasahi bumi.

4 Jumadil Akhir 1443 H.

Posting Komentar untuk "TIDAK USAH KHAWATIR DENGAN RISKI KITA KARENA ALLAH YANG JAMIN. TUGAS KITA ADALAH BERUSAHA MAKSIMAL II"