PENTINGNYA MENJAGA HATI UNTUK SELALU BERPRASANGKA DAN BERKATA BAIK
Sabtu tanggal 2/7/2022, tepatnya lima hari yang lalu, anak saya nelpon minta dikirim uang, karena kiriman yang lalu sudah habis katanya. Dalam telpon itu saya berjanji insya Allah hari itu juga setelah shalat Duhur saya transfer. Saya langsung menuju masjid dekat Pondok untuk menunaikan shalat Duhur berjamaah. Setelah sampai di sana saya mengambil wudhu dan shalat tahiyyatal masjid sambil menunggu azan Duhur berkumandang.
Setelah shalat sunnah, tiba-tiba hati kecil saya bergemma dengan kalimat, "Kamu lupa PIN ATM". Saya tidak peduli dengan kata-kata hati kecil saya itu namun terus bergemma. Saya mencoba mengusirnya namun masih saja terus mengemma. Kemudian lambat laun kata-kata dalam hati kecil saya itu hilang seiring dengan datangnya azan Duhur yang bergemma seantero masjid karena saya sibuk menjawab azan Duhur itu.
Setelah shalat qobliyah Duhur dilaksanakan oleh semua jamaah Duhur yang hadir waktu itu, terdengarlah iqomah untuk segera melaksanakan shalat Duhur berjamaah. Maka kemudian shalat Duhur berjamaah terlaksana dengan baik dan khusyuk. Selesai melaksanakan shalat Duhur berjamaah, kemudian dilanjutkan zikir lalu doa bersama. Selesai itu saya kemudian shalat bakdiyah Duhur dan keluar masjid untuk menuju ATM terdekat, yaitu di samping Kantor Pengadilan Kota Lubuklinggau.
Sesampainya di sana, saya masuk ke anjungan ATM dan memasukkan ATM. Pertama-tama dimasukkan PIN terus melanjutkan proses transfer. Tapi ketika mau saya klik "Yes", tiba-tiba keluar tulisan "PIN yang Anda masukkan salah". Saya coba lagi sampai tiga kali, karena juga masih salah akhirnya ATM saya diblokir. Setelah diblokir, saya kemudian kembali ingat kata-kata hati kecil saya yang bergemma dalam diri sebelum melaksanakan shalat Duhur berjamaah.
Dari kisah di atas dapat diambil beberapa hikmah bahwa hati adalah saluran langsung di mana Allah akan memberikan ilham kepadanya. Maka jangan sampai terbesit apalagi sampai berkata hal-hal yang tidak baik, karena insya Allah langsung didengar oleh-Nya.
Ditulis sambil mengawas UAS susulan PGMI. Lubuklinggau, 6/7/22/6 Dzul-Hijjah 1443 H.
Hati akal dan pikiran adalah tempat dimana semua yang kita pikirkan akan kita resapi dan diolah kembali untuk melawan atau tatap mengikuti prasangka tak baik tersebut. Allah memberikan itu semua secara langsung dan tinggal bagaimana kita lagi mau membawa diri kita ke mana tapi percayalah Allah akan slalu bersama kita dan jika kita menyakini sifat-sifat Allah maka pikiran-pikiran tersebut tidak akan mengelima akal dan hati kita
BalasHapus