Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MUHIBAH ILMIAH KE BENGKULU PART I

Rabu tanggal 8/3/2023 kemaren, Warek III Institut Agama Islam (IAI) Al-Azhaar Lubuklinggau mendatangi kantor dan mengajak saya untuk ikut ke Bengkulu dalam rangka "Muhibah Ilmiah" dengan Rektor IAI Al-Azhaar ke IAIN Curup dan UIN Fatmawati Soekarno Bengkulu dalam rangka menemui beberapa profesor di kedua perguruan tinggi tersebut untuk meminta beliau-beliau untuk menjadi pembina sekaligus pengajar di IAI Al-Azhaar Lubuklinggau.

MUHIBAH ILMIAH KE BENGKULU PART I

Mendengar ajakan tersebut saya tidak langsung menyanggupi karena takut berbarengan dengan acara penutupan STQ Kabupaten Musi Rawas Utara. Untuk itu, saya kemudian menanyakan kapan penutupan STQ Murarara kepada Ketua Harian LPTQ Kab. Muratara, Ust. Sulaiman. Dan beliau menjawab bahwa penutupan STQ adalah hari Jum'at. Setelah mengetahui bahwa penutupan STQ tidak berbarengan dengan rencana muhibah itu, baru saya bisa menjawab permintaan WR III malam sebelum keberangkatan ke Begkulu.

Pagi tadi, kurang lebih jam 05.30 sehabis shalat Subuh, saya, Rektor, WR III dan sopir berangkat dari Kota Lubuklingga menuju Bengkulu, dan tujuan pertama yang akan kami tuju adalah UIN Fatmawati Soekarno Bengkulu. Namun Sesampainya di curup, kami terpaksa harus mampir terlebih dahulu ke IAIN Curup karena ada titipan dari kampus untuk segera diberikan kepada Prof. Dr. Budi Kisworo, M.Ag.

Namun sebelum ke rumah beliau, kami terlebih dahulu harus mencari sarapan pagi untuk sekedar mengisi perut yang sudah keroncongan. Sambil terlebih dahulu mencari tempat tambal ban untuk mengisi angin ban mobil yang sudah agak kempes. Dengan pelan kami telusuri jalan menuju IAIN Curup yang masih terlihat gelap dan dipenuhi oleh kabut karena masih begitu pagi. Alhamdulillah, akhirnya kami temukan satu-satunya tambal ban yang telah buka dan pas di depan IAIN Curup yang juga dekat dengan warung penjual nasi gemuk dan lontong.

Setelah mengisi angin ban dan dilanjutkan dengan mengisi perut yang sudah keroncongan dengan sarapan lontong dan nasi gemuk. Disela-sela sarapan itu kami iseng bertanya kepada ibu penjual lontong tersebut kalau mungkin tahu di mana rumah Prof. Dr. Budi Kisworo, M.Ag. Setelah kami tanya, ternyata Prof. Budi sering makan lontong di warung tersebut, yang artinya, bahwa ibu itu sangat hafal di mana rumah Prof. Budi.

Sambil kami sarapan, ibu warung tersebut menunjukkan dengan sangat detail di mana rumah Prof. Budi. Ibu itu berkata, "Setelah masuk gerbang IAIN Curup, Bapak lurus sekitar 5 meter, setelah itu ada tanjangan ke kiri dan ke kanan, ambil tanjangan ke kiri laju berhenti pas di depan perpustakaan IAIN Curup. Di samping perpustakaan itulah rumah beliau". "Oh, iya Bu terimakasih". Jawab Rektor IAI Al-Azhaar.

Setelah selesai makan, kami langsung menuju IAIN Curup dengan memasuki gerbang sebagaimana ditunjukkan ibu tadi, dan kemudian sampailah kami di depan bangunan yang tertulis "Perpustakaan IAIN Curup". Karena disamping kanan perpustakaan ada beberapa bangunan, akhirnya kami memutuskan untuk bertanya kepada salah seorang mahasiswi yang kebetulan keluar dari perpustakaan tersebut. Dan kemudian si mahasiswi tersebut menunjukkan bahwa rumah Prof. Budi adalah rumah papan tingkat dari papan atau kayu.

Setelah memastikan kebenaran rumah Prof. Budi, kami langsung menuju ke sana dengan menaiki beberapa tangga dan kemudian WR III mengetuk pintu rumah yang sangat sederhana itu dengan mengucapkan salam. Tak lama kemudian terbukalah pintu itu dan tampak di depan pintu itu sesosok pria paruh baya yang menurut perkiraan saya umurnya berkisar kurang lebih 68 tahun. Pria yang tampak sangat sederhana itu dengan memakai kaos olahraga lengkap dengan training warna merah hitam dengan songkok warna putih hitam.

Setelah berbincang, ternyata beliaulah Prof. Dr. Budi Kisworo, M.Ag. Seorang Profesor yang tampak sangat sederhana, baik dilihat dari cara berpakaiannya, rumahnya yang berbentuk panggung dan terbuat dari kayu dan di depan rumahnya hanya tampak 1 mobil tua dengan merek "Kijang Innova". Masya Allah. Begitulah orang yang benar-benar mengamalkan ilmu yang dimilikinya.

Kami disambut dengan sangat baik dan ramah. Setelah berbincang cukup lama, kemudian beliau menanyakan maksud dan tujuan kunjungan kami ke rumah beliau. Setelah itu, kami sampaikan maksud dan tujuan kami yang ingin meminta beliau untuk ikut membantu dalam mengembangkan IAI Al-Azhaar Lubuklinggau ke depan. Setelah itu beliau dengan cepat menjawab, "Selama saya masih bisa memberikan manfaat, insya Allah saya siap". Mendengar jawaban itu, kami sangat tersanjung dan mengucapkan terimakasih yang tak terhingga atas kesediaan beliau.

Tak lama setelah itu, kami kemudian pamit kepada beliau untuk melanjutkan muhibah ini menuju UIN Fatmawati Soekarno Bengkulu.

Kapahiang-Curup, 9/3/23/17 Syakban 1444 H

Posting Komentar untuk "MUHIBAH ILMIAH KE BENGKULU PART I"