Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

GURU MOTIVATOR YANG SELALU MEMBERI & MEMUDAHKAN URUSAN ORANG LAIN

GURU MOTIVATOR YANG SELALU MEMBERI & MEMUDAHKAN URUSAN ORANG LAIN

Hari ini, kurang lebih jam 10.13 WIB, telah berpulang ke Rahmatullah orang tua, guru sekaligus sahabat kita semua Dr. KH. Ahmad Mansur, M.Pd.I. (Pimpinan Pondok Pesantren Al-Azhaar sekaligus Rektor IAI Al-Azhaar Lubuklinggau). Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Semoga semua kebaikannya diterima oleh Allah SWT., semua kesalahannya diampuni dan ditempatkan di sisi-Nya. Amien..

Perkenalan saya dengan beliau terjadi pada akhir tahun 2000, 23 tahun yang lalu. Hal itu berawal ketika beliau datang dengan sahabat saya Mahrus Ali (Allahu yarham) ke rumah untuk mencari guru senior yang mempunyai pengalaman pernah menjadi panitia Niha'ie di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Madura. Alhamdulillah, ketika mengabdi di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, saya pernah duduk dalam kepanitian Niha'ie tersebut.

Mendapat undangan beliau untuk mengabdi di pondok yang beliau rintis, yaitu TMI Pondok Pesantren Al-Azhaar Lubuklinggau, saya tidak langsung mengiyakannya. Hal itu disebabkan karena saya waktu itu sudah kadung pamit kepada KH. Moh. Indris Jauhari untuk kembali melanjutkan pengabdian saya di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan dan bapak saya waktu itu sudah sowan kepada Kyai Idris -begitu para alumni Al-Amien memanggil beliau.

Namun untuk itu, beliau tidak menyerah. Keesokan harinya beliau datang lagi untuk membujuk saya untuk ikut ke Lubuklinggau. Singkat cerita, akhirnya saya mengiyakan ajakan beliau dengan dua syarat. Pertama, harus dengan seizin dan restu ibu saya. Kedua, harus juga seizin dan restu Kyai Idris. Entah apa yang Kyai Mansur lakukan, saya akhirnya mendapatkan izin dan restu dari kedua orang tua saya terutama ibu saya dan juga mendapatkan izin dan restu dari guru saya yaitu Kyai. Indris.

Sebelum berangkat ke Lubuklinggau, beliau tidak pernah menjanjikan sesuatu yang muluk-muluk kepada saya. Beliau hanya mengutarakan bahwa TMI Pondok Pesantren Al-Azhaar Lubuklinggau nantinya akan ada Program Niha'ie atau Program Kelas Akhir seperti Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan yang nantinya santri-santri Pondok Pesantren Al-Azhaar mempunyai kemampuan atau skill tambahan sebelum terjun ke masyarakat nantinya.

Pada tanggal 1 Januari 2001 bertepatan dengan hari Senin, saya oleh beliau dijemput dengan menggunakan mobil merah untuk berangkat ke Lubuklinggau Sumatera Selatan beserta beberapa orang yang sudah ada dalam mobil waktu itu. Setelah kurang lebih menempuh perjalanan 3 hari, saya sampai di Pondok Pesantren Al-Azhaar Lubuklinggau yang pada waktu itu masih rawan dan masih banyak hutan sebelah kanan-kirinya.

Pada tahun 2004 saya menikah. Bahkan yang melamar calon istri saya waktu itu adalah beliau, yaitu dengan cara datang langsung kepada Kakak istri saya di Jambi. Dan pada tahun 2006, saya mengambil cuti untuk menyelesaikan S1 di IDIA Al-Amien Prenduan yang sempat saya tinggal karena melanjutkan pengabdian ke Kalimantan. Saya melanjutkan S1 saya juga atas lobi beliau yang sowan langsung kepada KH. Moh. Indris Jauhari.

Pada tahun 2009, beliau mengajak saya dan rombongan guru-guru senior TMI Pondok Pesantren Al-Azhaar Lubuklinggau (Ust. Agussalim, Ust. Nasution, Ust. Amrillah, Ust. Faizin) dan beberapa dosen STAI Al-Azhaar Lubuklinggau, yang waktu itu masih S1 untuk melanjutkan kuliah S2 ke STAIN Bengkulu -yang sekarang sudah berubah menjadi UIN Fatmawati Soekarno Bengkulu. Namun waktu itu tidak satupun yang mau mengamini ajakan beliau karena dalam pandangan kami bagaimana mau kuliah S2 sedangkan honor kami di pondok hanya sekedar bisa makan. Namun entah jurus apa yang beliau pakai, akhirnya kami waktu itu mau kuliah S2 di STAIN Bengkulu.

Bahkan ketika kuliah yang pada waktu dilakukan selama 3 hari yaitu Kamis, Jum'at, dan Sabtu dan harus menyewa rumah untuk menginap kami selama 3 hari, yang memasak untuk keperluan kami -yang berjumlah 13 orang- adalah beliau. Karena memang beliau adalah ahli masak dan masakannya enak sekali di mana semua kami menyukai masakannya.

Bahkan ketika kami tidak bisa membayar SPP karena honor belum turun, beliaulah yang mengambil inisiatif dengan membayarkan tunggakan kami semua. Sungguh beliau adalah orang baik yang selalu memotivasi orang lain untuk berbuat baik dan selalu memudahkan urusan orang lain.

Selamat jalan sahabat, patner dan guru yang selalu memberi motivasi dan jalan keluar dari setiap permasalahan dalam kehidupan ini. Insya Allah husnul khotimah dan surga menantimu. Amien...

Palongan, 25/6/23/7 Dzul-Hijjah 1444 H.

Posting Komentar untuk "GURU MOTIVATOR YANG SELALU MEMBERI & MEMUDAHKAN URUSAN ORANG LAIN"